Mataram (ANTARA) - Jenazah pendaki asal Brasil Juliana Marins yang menjadi korban kecelakaan di jalur pendakian Gunung Rinjani batal diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat.
"Autopsi direncanakan dilaksanakan di Bali," kata Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri dalam konferensi pers bersama jajaran pemangku kebijakan tingkat daerah usai melihat kondisi jenazah Juliana di RS. Bhayangkara Mataram, Kamis.
Alasan tidak dilaksanakan di Mataram karena dokter forensik yang punya keahlian di bidang autopsi tersebut sedang berada di Semarang.
"Dokter autopsi lagi di luar daerah, cuma satu di NTB. Jadi, kami cari opsi terdekat di Bali, dan Kapolda NTB sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali," ujarnya.
"Setelah administrasi selesai, maka akan diberangkatkan dengan ambulans dari RS Bhayangkara Mataram," ucap dia.
Perihal biaya penanganan jenazah selama di NTB, Indah menegaskan hal tersebut masuk dalam tanggungan pemerintah daerah.
Baca juga: SAR cari dua penumpang kapal tenggelam di Batam
Dia turut menyampaikan terkait penanganan dari korban kecelakaan di kawasan wisata NTB ini, Pemerintah Provinsi NTB sudah membangun koordinasi dengan seluruh pihak, termasuk dengan pihak Kedutaan Brasil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jenazah pendaki Brasil Juliana batal diautopsi di Mataram
Komentar