Menggaet wisman ke daerah perbatasan melalui Yacht Rally Sail to Natuna

id Yatch to Natuna,Exit and entry point,Kepri,Serasan,Pintu masuk dan keluar,Wisata,Pariwisata,Terumbu karang,ALKI I,Alur L

Menggaet wisman ke daerah perbatasan melalui Yacht Rally Sail to Natuna

Yatch saat berlabuh di perairan Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau beberapa waktu lalu. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pada Minggu pagi di Bulan Juni 2025, sinar Matahari perlahan menyingkap tirai kabut di perairan Pulau Serasan. Saat itu laut tampak berkilau, seolah menyambut hari yang istimewa.

Serasan, salah satu pulau terluar NKRI yang berada Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Pulau ini adalah beranda utara Indonesia yang berada di jalur strategis, Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI ) I jalur pelayaran internasional penting dalam konektivitas laut dunia.

Pagi itu, keindahan alam Serasan bukan satu-satunya yang mencuri perhatian, namun belasan kapal layar mewah yang berlabuh dengan tenang di antara pulau-pulau, juga menghadirkan siluet megah di atas air yang jernih.

Kapal-kapal tersebut merupakan tamu dari rangkaian kegiatan "Yacht Rally Sail to Natuna", sebuah pelayaran wisata internasional yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Natuna.

Saat siang datang, para awak kapal bersiap menurunkan perahu karet yang membawa rombongan wisatawan mancanegara ke daratan. Tujuan mereka adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan, yang tengah diuji coba sebagai pintu masuk dan keluar (entri and exit point) wisatawan mancanegara (wisman) menggunakan jalur laut.

Gelombang kecil membelai lambung perahu-perahu kecil, kala melaju perlahan ke dermaga. Di bawah permukaan laut, hamparan terumbu karang terlihat jelas dari atas.

Serasan memang dikenal dengan ekosistem lautnya yang kaya dan belum banyak terjamah orang. Selain itu pantai panjang berpasir putih, perairan yang jernih, dan keanekaragaman hayati lainnya menjadikan pulau ini sebagai surga tersembunyi bagi penyelam dan pecinta laut.

Budaya

Saat tiba di dermaga, para wisatawan disambut meriah oleh masyarakat lokal dan dibantu penjaga keselamatan untuk naik ke atas pelabuhan.

Setelah semua di atas, para wisatawan di arak berjalan menuju tengah dermaga dengan diiringi alunan kompang Melayu oleh warga lokal yang berpakaian baju kurung lengkap dengan tanjak, serta kain songket berwarna sama sambil menyanyikan lagu khas Melayu Natuna.

Di sana berdiri Deputi I BNPP RI Dr Nurdin, dan Bupati Natuna Cen Sui Lan dengan kerajinan tangan berupa anyaman daun pandan di tangan.

Menurut Dr Nurdin, Deputi I Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI, para peserta yacht rally ini merupakan wisatawan mancanegara dari berbagai penjuru dunia.

Setelah mendekat, deputi dan bupati tersenyum sambil mengalungkan anyaman kepada salah satu wisatawan sebagai simbol ucapan selamat datang yang hangat dan khas.

Selanjutnya wisatawan di bawa ke depan tugu bertuliskan "PLBN Serasan", untuk melihat atraksi silat Melayu. Gerakan lincah para pendekar yang diiringi gendang dan gong, memukau, memadukan seni bela diri dan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan turun-temurun.

Pegiat budaya saat menampilkan silat di depan wisman di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. ANTARA/Muhamad Nurman

Telepon pintar para wisatawan tidak henti merekam momen tersebut. Sepertinya mereka takjub melihatnya, dan juga terkesima melihat antusiasme masyarakat dalam menyambut mereka, karena saat itu PLBN Serasan terlihat seperti lautan manusia.

Wisatawan kemudian diajak memasuki gedung PLBN. Mereka dikenalkan pada sistem perlintasan modern yang dirancang ramah pengguna, mulai dari loket imigrasi, pemeriksaan barang, hingga fasilitas umum yang nyaman.

Kegiatan ini adalah bagian dari perkenalan PLBN Serasan sebagai gerbang maritim internasional yang mengedepankan pelayanan dan keamanan.

Di halaman belakang, bazar UMKM telah digelar. Stan-stan kecil memajang aneka kerajinan tangan, produk olahan makanan khas Natuna dan daerah lain, hingga tenunan lokal. Dengan penuh semangat, Bupati Cen Sui Lan memperkenalkan berbagai produk buatan tangan warga Serasan dan sekitarnya, Deputi I BNPP RI Dr Nurdin juga tidak mau kalah.

Para wisatawan antusias mencicipi jajanan tradisional. Beberapa membeli cenderamata untuk dibawa pulang dan ada juga yang membeli kue tradisional. “Enak sekali, saya mau ini,” ucap seorang turis dalam bahasa Indonesia terbata-bata, sambil tersenyum setelah mencicipi kue tradisional.

Menjelang senja, mereka kembali ke kapal untuk beristirahat. Namun kehangatan Serasan belum usai. Malam harinya, mereka diundang dalam jamuan makan malam.

Usai makan, ditemani suasana tenang dan lampu-lampu temaram yang menghiasi PLBN Serasan, musik Melayu kembali mengalun, disusul tarian daerah yang dibawakan dengan anggun oleh anak-anak sekolah.

Setelah semua selesai, Bupati Natuna Cen Sui Lan memberikan sambutan dalam bahasa Inggris. Suara wanita nomor satu di Pemkab Natuna itu terdengar lantang, dan penuh semangat serta bersyukur atas kunjungan para wisatawan.

Bupati Natuna Cen Sui Lan berharap dengan dijadikannya PLBN Serasan sebagai pintu masuk dan keluar berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisatawan dan ekonomi masyarakat perbatasan.

Perwakilan wisman membalas sambutan dengan berbahasa Indonesia, meski terbata-bata, kesan bahwa budaya, wisata, dan keramahan penduduk yang jauh dari ibu kota, telah memikat hati dan membuat mereka ingin kembali lagi.

Malam itu, ditutup dengan tepuk tangan, gelak tawa, serta berdendang bersama menyatukan perbedaan budaya dalam suasana yang akrab.

Kepastian keamanan

Keesokan harinya, wisman diajak menyusuri pulau, mengunjungi pantai-pantai tersembunyi, melihat langsung kehidupan masyarakat pesisir, dan mengenal kearifan lokal yang tumbuh dari laut dan hutan oleh pemandu wisata lokal. Di sepanjang jalan, warga melambaikan tangan, menyambut para wisatawan dengan keramahan khas orang kepulauan.

Untuk memastikan kegiatan berjalan lancar keamanan, aparat dari TNI dan Polri turut berjaga di sejumlah titik strategis. Mereka tidak hanya menjadi pengaman, tapi juga pendamping komunikasi dan informasi bagi para wisatawan.

Basarnas pun ambil bagian dengan mengerahkan Kapal Negara Sasikirana 245 yang dilengkapi perahu karet dan jet ski untuk antisipasi darurat. Hal ini telah dilakukan jauh sebelum kegiatan penyambutan wisatawan resmi dimulai.

KN Sasikirana 245 juga di buka untuk dikunjungi warga. Siang malam, masyarakat bergiliran naik dan belajar langsung tentang tugas Basarnas. Wisatawan pun diajak mengenal lebih dekat bagaimana Indonesia menjaga keselamatan lautnya.

Para pemangku kepentingan di Natuna melalui kegiatan Sail to Natuna ingin menunjukkan bahwa, ini adalah diplomasi budaya dan wujud nyata penguatan wilayah perbatasan..

Kehadiran mereka juga bukti Pulau Serasan, dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, dan letaknya yang strategis di ALKI I, siap menjadi simpul penting dalam jalur wisata dan ekonomi maritim Indonesia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menggaet wisman ke perbatasan melalui Yacht Rally Sail to Natuna

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE
OSZAR »