Natuna (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Natuna, Kepulauan Riau memfasilitasi pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk memasarkan hasil kerajinan tangan kepada masyarakat melalui kegiatan bazar dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78.
Kapolres Natuna AKBP Novyan Aries Efendie di Natuna, Sabtu, mengatakan kegiatan bazar digelar di Pantai Piwang Kacamatan Bunguran Timur, pada Sabtu pagi.
Acara tersebut diikuti oleh, siswa SLB, mahasiswa, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara," ucap dia.
Untuk menarik minat masyarakat, kegiatan dikemas dalam bentuk acara terpadu yang juga menghadirkan senam bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, serta hiburan musik.
Kegiatan tersebut turut didukung sejumlah instansi dan lembaga, antara lain Pemerintah Kabupaten Natuna, TNI, Basarnas, PLN, dan beberapa perbankan lokal.
Jumlah peserta yang hadir untuk mengikuti senam bersama mencapai ratusan orang. Untuk meningkatkan peluang penjualan produk, ia mengajak peserta untuk berkeliling melihat langsung stand-stand bazar dan berdialog dengan pelaku usaha.
Baca juga: BPBD Natuna mengimbau warga waspadai cuaca ekstrem
Langkah ini diambil, untuk mendorong masyarakat mengenal dan membeli produk lokal, termasuk dari anak-anak berkebutuhan khusus.
"Selain kegiatan-kegiatan ini, kita juga sudah melakukan berbagai kegiatan dan akan menggelar beberapa kegiatan lainnya," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Natuna Jarmin mengatakan Pemkab Natuna terus mendorong kegiatan serupa secara berkelanjutan dilakukan, agar produk pelaku usaha lokal semakin dikenal dan punya nilai jual.
Pemkab Natuna lanjut dia, melalui Dekranasda dan dinas terkait juga terus berupaya membimbing pelaku usaha agar produknya tembus pasar luar, dengan membawa produk lokal untuk di pamerkan ke ajang antar daerah di Kepri dan nasional.
"Kita terus berupaya mencari jalan agar produk yang dimiliki oleh pelaku usaha dikenal dan digemari oleh masyarakat nusantara hingga mancanegara," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, guru vokasi daur ulang SLB Natuna, Lily Wahyuni Hasibuan, menjelaskan siswa SLB memamerkan berbagai kerajinan tangan berbahan barang bekas, seperti tas, tempat tisu, kotak hias, dan sabun.
Harga dari kerajinan bervariasi dengan rentang harga termahal tidak lebih dari Rp50 ribu rupiah per item.
“Semua ini hasil karya anak-anak, yang dipandu guru-guru. Mereka menggunakan bahan daur ulang seperti kerang, kotak bekas, karung, bahkan kulit buah,” kata Lily.
Ia menambahkan, para pelajar juga dilibatkan langsung dalam proses pemasaran dan berinteraksi dengan pembeli, sebagai bagian dari pembelajaran kewirausahaan.
“Salah satu produk unggulan kami adalah sabun dari kulit manggis dan ecobrick. Ini menunjukkan bahwa kreativitas anak-anak SLB tidak kalah, bahkan mampu menghasilkan produk ramah lingkungan,” ucap dia.
Baca juga: Pemkab Natuna peringati Tahun Baru Islam dengan zikir dan istighatsah
Baca juga: Kementerian Pekerjaan Umum bangun pengaman pantai di Pulau Kepala Natuna
Komentar