Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menyelenggarakan berbagai lomba termasuk permainan tradisional Melayu sebagai bentuk pelestarian budaya lokal, sebagai rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79.
Wakapolda Kepri Brigjen. Pol. Dr. Anom Wibowo menyampaikan, pelaksanaan lomba pangkak gasing merupakan bagian dari rangkaian perayaan yang mencerminkan kekayaan budaya di wilayah Kepri.
“Kami menyelenggarakan lomba pangkak gasing di pusat perbelanjaan Mega Mall Batam Centre, ini sebagai budaya masyarakat Melayu. Dan juga lomba barongsai sebagai warisan budaya Tionghoa,” ujarnya di Batam, Jumat.
Sebagai informasi, pangkak gasing adalah permainan tradisional yang menggunakan gasing terbuat dari kayu keras, yang kemudian diadu dengan gasing lawan.
Selain dua lomba tersebut, Polda Kepri juga telah menggelar berbagai perlombaan lain seperti menembak, sepak bola, tenis lapangan, dan tenis meja.
Anom menambahkan bahwa perayaan HUT Bhayangkara kali ini mengusung semangat ‘Polri Untuk Masyarakat’, termasuk dalam merangkul kearifan lokal dan olahraga bersama masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengapresiasi langkah Polda Kepri yang telah mengakomodasi permainan rakyat ke dalam rangkaian kegiatan resmi.
“Kami melihat ini sebagai kolaborasi luar biasa antara institusi negara dan budaya. Gasing dan barongsai bukan sekadar hiburan, tapi simbol identitas dan kearifan lokal yang perlu terus dikembangkan,” katanya.
Menurut Ardiwinata, permainan seperti pangkak gasing dan gasing piring adalah bagian dari kekayaan budaya di ‘Tanah Bumi Melayu’.
“Begitu juga barongsai, selain sebagai warisan budaya Tionghoa, ini juga punya daya tarik wisata yang besar, terutama dari Singapura dan Malaysia,” kata dia pula.
Ia berharap di tahun-tahun mendatang, lomba-lomba seperti enggrang atau kaki bajang, dan permainan tradisional lainnya bisa turut diperlombakan untuk menjadi daya tarik budaya di Batam dan Kepri.
Komentar