Pemprov Kepri biayai pendidikan 76 dokter spesialis mulai 2026

id Pemprov kepri,beasiswa dokter,dokter spesialis

Pemprov Kepri biayai pendidikan 76 dokter spesialis mulai 2026

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) bakal membiayai pendidikan 76 dokter spesialis melalui beasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) mulai tahun 2026 dengan besaran beasiswa per orang Rp200 juta hingga Rp220 juta per tahun.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan setidaknya dibutuhkan 76 orang tenaga spesialis dan subspesialis yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Kepri.

"Program ini bertujuan mempersiapkan program pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dan subspesialis di Kepri," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Jumat.

Ansar menekankan urgensi pelaksanaan program beasiswa ini guna memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang kian kompleks, dalam hal ini pemenuhan tenaga dokter spesialis di rumah sakit yang ada di Kepri.

Baca juga: Polda Kepri tangkap petugas KSOP loloskan 3.200 pod vape etomidate

Program ini, kata Ansar, mendapatkan respons positif sejumlah Kementerian di Pemerintah Pusat sebagai bagian upaya peningkatan layanan kesehatan di daerah.

"Menteri Kesehatan misalnya, sepakat akan membantu melalui dukungan anggaran untuk program beasiswa PPDS ini,” ujar Ansar.

Ia menjelaskan Pemprov Kepri akan membiayai pendidikan bagi 51 orang kandidat dokter spesialis dan subspesialis. Sementara sisanya 25 orang lainnya akan dibiayai oleh pemerintah kabupaten/kota setempat.

Hal itu berdasarkan kesepakatan bahwa kebutuhan minimal dokter spesialis di setiap kabupaten/kota mencakup empat spesialis dasar dan tiga spesialis penunjang.

Baca juga: Polresta Tanjungpinang usut dugaan TPPU dari kasus mafia tanah

"Dengan demikian, layanan kesehatan primer dan lanjutan di Kepri diharapkan dapat lebih optimal," katanya.

Ansar secara khusus menyoroti Kota Tanjungpinang dan Batam sebagai dua daerah yang perlu segera dipenuhi kebutuhan dokter spesialisnya. Dua kota ini menjadi rujukan utama layanan kesehatan masyarakat di Kepri.

Ia menekankan kuota beasiswa ini dapat diprioritaskan bagi putra-putri daerah Kepri. Tujuannya adalah agar para dokter yang mendapatkan beasiswa kembali mengabdi di daerah asal setelah menempuh pendidikan spesialis.

“Kita ingin masyarakat Kepri bisa mendapatkan layanan dokter spesialis tanpa harus berobat ke luar daerah,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri memaparkan masih adanya kesenjangan tenaga dokter spesialis di berbagai RSUD di kabupaten/kota se-Kepri, antara lain RSUD Raja Ahmad Tabib, RSUD Embung Fatimah Batam, RSUD Tanjungpinang, RSUD Karimun, RSUD Dabo Lingga, RSUD Natuna, hingga RSUD di daerah kepulauan seperti Tarempa, Palmatak dan Jemaja.

Baca juga: 3.500 calon siswa SMA di Kepri masuk daftar tunggu

Kebutuhan dokter subspesialis juga mendesak di RSUD Provinsi seperti RS Raja Ahmad Tabib dan RSJKO Engku Haji Daud, serta di Batam dan Tanjungpinang.

"Pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota sepakat mengambil langkah nyata melalui program beasiswa PPDS dengan pola pembiayaan bersama antara pemprov dan pemkab/pemkot,” jelasnya.

Program beasiswa ini diutamakan untuk putra-putri daerah Kepri, baik yang sudah bekerja di rumah sakit, puskesmas, maupun di dinas kesehatan, serta membuka peluang bagi rekrutmen baru.

Adapun para peserta yang berstatus PNS akan dikirim mengikuti pendidikan spesialis dengan komitmen tidak mengganggu layanan kesehatan di daerah.

Ia pun menggarisbawahi bahwa setiap peserta wajib menandatangani kontrak kerja dan akta notaris, berkomitmen untuk mengabdi minimal 20 tahun.

Jika tidak, maka akan dikenakan sanksi berupa denda 20 kali lipat dari total beasiswa yang diterima, serta penonaktifan Surat Tanda Registrasi (STR) sesuai MoU dengan Kemenkes RI.

"Besaran kebutuhan anggaran beasiswa diperkirakan mencapai Rp200 juta per orang per tahun untuk spesialis dasar, dan Rp220 juta per orang per tahun untuk subspesialis," kata Bisri.

Baca juga:
Pemprov Kepri ajak Malaysia memperkuat hubungan bilateral

Gubernur Ansar apresiasi peran TPID kendalikan angka inflasi



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepri biayai pendidikan 76 dokter spesialis mulai tahun 2026

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE
OSZAR »