Polisi cek seluruh bagian tubuh jenazah mahasiswa Unila

id Lampung ,Polda Lampung ,Mahasiswa Unila,Polda,kekerasan,korban kekerasan

Polisi cek seluruh bagian tubuh jenazah mahasiswa Unila

Proses ekshumasi jenazah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila) Pratama Wijaya Kusuma oleh Polda Lampung yang diduga wafat usai mengikuti kegiatan pendidikan dasar organisasi mahasiswa ekonomi pencinta lingkungan. Bandarlampung, Senin (30/6/2025). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung   (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung memastikan untuk mengecek seluruh bagian tubuh jenazah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung (Unila) Pratama Wijaya Kusuma yang wafat setelah mengikuti pendidikan dasar organisasi mahasiswa ekonomi pencinta lingkungan.

"Dalam proses ekshumasi ini kami pastikan seluruh bagian tubuh akan diperiksa guna mengetahui penyebab pasti dari kematian Pratama Wijaya Kusuma," kata Kasubdit III Jatanras Polda Lampung, Kompol Zaldy Kurniawan, di Bandarlampung, Senin.

Dia mengatakan bahwa saat ini proses ekshumasi masih terus berlangsung bekerja sama dengan Dokter Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Lampung.

"Tadi, kami lakukan pembongkaran makam almarhum Pratama Wijaya Kusuma dari pukul 09.00 WIB dan kegiatan ini mungkin agak sedikit lama," kata dia.

Dia pun menyampaikan untuk hasil dari ekshumasi mahasiswa FEB Unila ini akan disampaikan oleh Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Lampung..

Dalam kegiatan ekshumasi ini, Polda Lampung juga mengundang sejumlah pihak seperti observer forensik dari Unila, kemudian pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta perwakilan mahasiswa.

"Untuk saksi sudah ada 18 yang diperiksa dan tidak menutup kemungkinan akan ada saksi tambahan yang akan diambil keterangan setelah kegiatan ekshumasi," kata dia.


Sebelumnya diketahui, seorang mahasiswa Universitas Lampung (Unila) Pratama Wijaya Kusuma diduga menjadi korban kekerasan fisik saat mengikuti Diksar Mahapel di kawasan Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada 14–17 November 2024. Pratama Wijaya dilaporkan meninggal dunia pada 28 April 2025.

Universitas Lampung (Unila) menyebutkan terdapat kekerasan fisik dan psikis pada kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Pencinta Lingkungan (Mahapel) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang diduga menyebabkan salah satu mahasiswa wafat.

"Hasil akhir investigasi independen Unila terhadap kegiatan Diksar Mahapel FEB yang diduga menyebabkan wafatnya Pratama Wijaya Kusuma, terjadinya sejumlah tindakan kekerasan bahkan terhadap peserta lainnya," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Prof Sunyono, di Bandarlampung, Rabu.

Dia menyampaikan bahwa kekerasan yang dialami peserta Diksar Mahapel seperti mencelupkan kepala ke lumpur, pemukulan, pemaksaan aktivitas ekstrem dalam kondisi tidak aman, serta penghinaan verbal.

"Dalam kegiatan itu pula terdapat pelibatan aktif sejumlah alumni dan senior sebagai pelaku langsung atau sebagai pihak yang membiarkan kekerasan terjadi. Hal ini bertentangan dengan prinsip keselamatan dan pembinaan dalam pendidikan," kata dia.

Dia pun menegaskan bahwa terdapat kelalaian struktural di tingkat fakultas, yang ditandai dengan lemahnya supervisi Wakil Dekan III, dan pembiaran oleh Dosen Pembina Lapangan (DPL).

"Serta absennya verifikasi dan pengawasan kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus," kata dia.

Prof Sunyono juga mengatakan terdapat sikap tidak kooperatif organisasi Mahapel FEB, yang menolak memberikan data, menghindar dari proses klarifikasi, serta tidak membuka akses atas dokumen kegiatan yang relevan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Lampung cek seluruh bagian tubuh jenazah mahasiswa Unila

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE
OSZAR »