Komunitas di Anambas lepas liar 1.100 tukik hijau ke perairan

id Tukik,Hari penyu sedunia,Kepri,Anambas,Penyu Jemaja bahari,Dishub LH

Komunitas di Anambas lepas liar 1.100 tukik hijau ke perairan

Proses pelepasan tukik di Anambas pada Senin (16/6/2025) dalam rangka hari penyu sedunia. ANTARA/HO-Penyu Jemaja Bahari

Natuna (ANTARA) - Komunitas Penyu Jemaja Bahari di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melepas liarkan 1.100 tukik hijau ke perairan sekitar Kusik dalam rangka memperingati Hari Penyu Sedunia.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) Kepulauan Anambas Abdul Kadir saat dikonfirmasi dari Natuna, Selasa, memberikan apresiasi atas inisiatif Komunitas Penyu Jemaja Bahari yang melakukan kegiatan pada 16 Juni 2025 itu.

Menurutnya, menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kegiatan pelepasan tukik tersebut, Dishub LH juga turut mengirimkan pegawainya untuk ikut serta melepas tukik ke laut.

"Pemerintah akan sangat sulit jika bergerak sendiri dalam menjaga lingkungan. Perlu kolaborasi dan kesadaran semua pihak untuk menjaga lingkungan hidup, karena semua orang membutuhkan lingkungan hidup apapun profesinya," ucap dia.

Baca juga: Mayoritas jamaah Embarkasi Batam wafat akibat penyakit bawaan

Menurutnya, inisiatif komunitas ini menunjukkan kesadaran dan kepedulian masyarakat lokal, karena tanpa upah, mereka tetap aktif menjaga populasi penyu yang saat ini menghadapi berbagai ancaman, seperti perburuan dan konsumsi telur penyu.

Kegiatan ini juga memiliki nilai edukasi yang tinggi, terutama bagi generasi muda, pelajar, wisatawan, serta masyarakat setempat, karena tidak hanya menjadi ajang pelestarian, namun pelepasan tukik juga menjadi sarana pembelajaran dan peningkatan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Abdul Kadir menambahkan pemerintah daerah (pemda) berencana memberikan bimbingan dan dukungan lebih lanjut kepada komunitas yang peduli lingkungan. Namun untuk tahun 2025 Pemkab Kepulauan Anambas belum bisa mengalokasikan anggaran khusus karena adanya efisiensi anggaran.

"Untuk tahun anggaran 2026 kami sudah mengusulkan rencana kerja dan anggaran (renja). Semoga kegiatan pelestarian ini bisa mendapatkan dukungan dan terlaksana dengan baik," ucap dia.

Baca juga: Diskan: KNMP bisa jadi solusi permasalahan nelayan di Batam

Sementara itu Ketua Komunitas Penyu Jemaja Bahari Burhan mengungkapkan selain melepas tukik hijau, komunitasnya juga melepas 100 tukik sisik. Kegiatan ini melibatkan banyak pihak, termasuk anggota TNI, Polri, kepala sekolah, guru, Basarnas, camat, lurah, Dishub LH, serta tokoh masyarakat setempat.

"Jenis penyu yang kami lepasliarkan ada dua yaitu penyu hijau dan penyu sisik," jelas Burhan.

Burhan juga mengungkapkan populasi penyu sisik di wilayah itu terus menurun secara signifikan. Oleh karena itu perlindungan harus dilakukan secara serius melalui berbagai cara, seperti penangkaran, edukasi di sekolah-sekolah dan masyarakat, serta langkah-langkah lainnya.

"Dalam satu tahun terakhir di wilayah konservasi kami hanya menemukan delapan ekor penyu sisik saja," katanya.

Baca juga: RI dan Singapura evaluasi perkembangan kerja sama ekonomi di enam sektor, termasuk soal Batam

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE
OSZAR »