Batam (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan patroli bersama wilayah laut dengan sandi Yudhistira/25 yang dipimpin oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Octavianus Budi Santoso di Batam, Kepulauan Riau.
Dalam keterangan pers yang diterima di Batam, Kamis, Laksma Bakamla Octavianus Budi Susanto mengatakan kegiatan monev ini menjadi bagian penting dari upaya penguatan sinergi pengamanan laut antar instansi serta memastikan efektivitas patroli di lapangan.
“Bakamla RI terus berkomitmen meningkatkan efektivitas operasi patroli laut terintegrasi, dengan semangat kolaborasi dan profesionalisme dalam menjaga keamanan wilayah perairan nasional,” kata Octavianus.
Kegiatan monev dihadiri sejumlah pejabat lintas instansi yang terlibat dalam pengawasan laut nasional, di antaranya dari Kemenkopolhukam, Ditpolairud, Kantor Pangkalan PLP, dan sebagainya.
Hasil monev patroli Yudhistira/25 adalah memonitoring hasil operasi, mengevaluasi pola operasi supaya menjadi lebih baik, wilayah yang menjadi target operasi lebih baik.
Mengevaluasi kendala dalam dukungan logistik, supaya dukungan logistik lebih baik dan lancar. Terkait dengan optimalisasi sharing informasi intelijen kementerian lembaga dan masyarakat untuk mengingatkan kualitas penyelenggara patroli bersama.
Kegiatan monev dilaksanakan ke salah satu kapal patroli Bakamla, yakni KN Tanjung Datu-301 yang bersandar di Batam, di mana berlangsung diskusi dan evaluasi taktis di lounge room perwira kapal.
Evaluasi ini mencakup kesiapan personel, sistem komunikasi, serta efektivitas patroli di wilayah rawan.
Selanjutnya Octavianus beserta rombongan Bakamla menuju Kantor Zona Bakamla Barat untuk bertemu dan berdiskusi langsung bersama Kepala Zona Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto.
“Kunjungan ini dalam upaya mengintegrasikan hasil pengamatan lapangan dengan rencana operasi selanjutnya,” kata dia.
Kemudian, rombongan melanjutkan kegiatan ke Kantor PSDKP Batam, dilakukan evaluasi lanjutan sekaligus peninjauan terhadap empat kapal ikan asing (KIA) berbendera Vietnam yang telah diamankan di laut Natuna Utara karena melakukan aktivitas penangkapan ikan secara ilegal.
Langkah ini menjadi bukti kongkrit koordinasi lintas instansi dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia, khususnya terhadap aktivitas ilegal, unreported and unregulated (IUU) Fishing.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Pangkalan Bakamla Batam, evaluasi dilakukan guna memastikan kesiapan dan optimalisasi titik-titik operasi lainnya,serta memperkuat memperkuat sinergitas pengamanan laut bersama mitra instansi terkait.
Komentar