Dinas Perikanan Batam salurkan bantuan 137 unit bioflok pada pembudidaya

id kepri batam,bioflok,diskan,budidaya ikan

Dinas Perikanan Batam salurkan bantuan 137 unit bioflok pada pembudidaya

Kepala Dinas Perikanan Kota Batam Yudi Admajianto (kiri) sedang melihat hasil budidaya ikan bioflok di pokdakan Marchelia Kota Batam. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam, Kepri (ANTARA) - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menyalurkan bantuan 137 unit bioflok kepada kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) untuk pengembangan dan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar.

"Tahun ini, kami menyalurkan bantuan 137 unit bioflok, dan saat ini masih dalam tahap persiapan pemilihan penyedia, survei lokasi dan kelengkapan syarat calon penerima," kata Kepala Diskan Kota Batam Yudi Admajianto saat dihubungi di Batam, Selasa.

Bioflok merupakan sistem budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menjaga kualitas air sekaligus menyediakan nutrisi alami bagi ikan.

Program pembangunan unit bioflok tahun ini dijadwalkan mulai dikerjakan pada Juli dan ditargetkan selesai pada November 2025.

“Unitnya harus dibangun dulu, seperti kolam terpalnya itu nanti langsung dibangun di lokasi penerima,” kata dia.

Baca juga: Disdik Batam tegaskan daya tampung satu kelas maksimal 40 siswa untuk SD


Data pasti jumlah pokdakan penerima bantuan belum final karena masih menunggu penunjukan dari pemilik pikiran (pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam.

"Yang pasti, sesuai Peraturan Wali Kota, penerima bantuan bioflok tahun 2024 tidak akan menerima lagi di tahun ini. Ini agar bantuan lebih merata dan bisa menjangkau kelompok baru," tambahnya.

Permintaan ikan tawar di Batam cukup tinggi, seperti ikan jenis lele dan nila untuk kebutuhan restoran dan perhotelan.

"Pada Januari tercatat produksi sebesar 898.061 kg dengan nilai Rp42,4 juta. Februari sebesar 903.988 kg setara Rp41,2 juta. Maret sebesar 878.907 kg senilai Rp43,5 juta, dan April 864.002 kg dengan nilai Rp40,5 juta," kata dia.

“Untuk produksi ikan tawar yang konsisten banyak udang vannamei di tambak-tambak udang. Diikuti dengan lele, nila dan patin,” ujarnya.

Diskan Batam berharap dengan adanya dukungan teknologi bioflok, produktivitas ikan air tawar dapat meningkat.

Baca juga: Pemko Batam subsidi SPP siswa tak mampu yang masuk sekolah swasta

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE
OSZAR »