Medan (ANTARA) - KPK melakukan penggeledahan di rumah pribadi Plt Kepala Dinas PUPR Mandailing Natal Sumatera Utara, Elpianti Harahap, Jumat.
Tim KPK yang tiba menggunakan tiga unit minibus melakukan penggeledahan sejak sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam penggeledahan tersebut, tim KPK yang berjumlah enam orang itu mendapat pengawalan dari aparat Polres Madina dengan bersenjata lengkap.
Hingga saat ini, penggeledahan yang disaksikan pejabat pemerintah desa setempat masih terus dilakukan oleh tim KPK.
Penggeledahan itu diduga pengembangan terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan dugaan korupsi pada proyek pembangunan jalan.
Sebelumnya pada hari sama (Jumat), KPK juga melakukan penggeledahan di kediaman pribadi Direktur Utama PT DNG M. Akhirun Piliang (KIR), di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
"Saat ini, tim kami sedang melakukan rangkaian penggeledahan di beberapa lokasi pasca-tangkap tangan pada pekan kemarin," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi dari Medan
Budi mengatakan pihaknya akan menyampaikan perkembangan terkait OTT kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumut, dan Satker PJN Wilayah I Sumut tersebut.
"Nanti jika sudah ada informasi yang bisa kami sampaikan akan kami update," tutur dia.
Sita dokumen...
Kepala Lingkungan III Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Dambon Siregar mengatakan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita dokumen di kediaman pribadi Dirut PT DNG M. Akhirun Piliang (KIR).
"Dokumen ada buku hitam satu, handphone (ponsel), berkas di bongkar, brangkas sudah kosong kian," ujar Dambon di Padangsidimpuan, Jumat.
Pewarta ANTARA di lokasi melaporkan tim KPK keluar dari kediaman Akhirun sekira pukul 12:00 WIB, dengan menggunakan dua mobil berjenis multi purpose vehicle (MPV).
KPK melakukan penggeledahan di kediaman pribadi Dirut PT DNG M. Akhirun Piliang (KIR), Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Jumat, sekira pukul 09:00 WIB.
Sementara di luar rumah, tampak lima personel dari Kepolisian Resor Padangsidimpuan bersenjata lengkap untuk melakukan penjagaan.
"Saat ini, tim kami sedang melakukan rangkaian penggeledahan di beberapa lokasi pasca-tangkap tangan pada pekan kemarin," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi dari Medan.
Budi mengatakan pihaknya akan menyampaikan perkembangan terkait operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumut, dan Satker PJN Wilayah I Sumut tersebut.
"Nanti jika sudah ada informasi yang bisa kami sampaikan, akan kami update," tutur dia.
KPK menyita uang tunai sebanyak Rp2,8 miliar, dan dua senjata api (senpi) usai menggeledah rumah pribadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara nonaktif Topan Obaja Putra Ginting (TOP) pada Rabu (2/7).
“Jadi, di lokasi tersebut ditemukan uang cash (tunai) sejumlah 28 pak dengan nilai total sekitar Rp2,8 miliar,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK.
Ia menjelaskan KPK akan mendalami asal muasal dari uang tersebut, termasuk kemungkinan uang tersebut akan dialirkan ke mana.
Untuk dua senjata api, dia mengatakan bahwa jenisnya adalah pistol Beretta dengan amunisi tujuh butir, dan senapan angin dengan amunisi sejumlah dua pak.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa KPK sempat menggeledah Kantor Dinas PUPR Sumut, dan mengamankan sejumlah dokumen terkait yang dibutuhkan dalam penanganan perkara dugaan korupsi di Dinas PUPR Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumut.
“KPK akan terus menelusuri terkait dengan bukti-bukti yang mungkin nanti juga berada di tempat-tempat lainnya, sehingga KPK masih terus melakukan penggeledahan,” katanya menekankan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPK geledah kediaman Plt Kepala Dinas PUPR Mandailing Natal
Komentar